Piringan Hitam

Exsamasist 

EXSAMASIST
MSC 7163
Produksi Musica Studio's 1981

Nama band ini cukup asing ditelinga, saya sendiri asing mendengar nama itu dan sampai sekarang gak tau artinya hehehehe. Album yang dijumpai dalam bentuk piringan hitam ini sangat unik karena saya sendiri blom menemukan format kasetnya. Album ini hadir dengan nama yang sedikit aneh dan nama-nama personil yang sebagian tidak dikenal.

Mendengarkan album ini seperti mendengarkan lagu-lagu ala Bimbo, musik yang ditata rapi dan sangat manis melodius. Padahal lirik lagu di album ini gak ada lirik percintaan ala sepasang kekasih, semua bertema kehidupan.

Track list

side 1 :

1. Kesaksian Dari kehitaman Cipt. Bambang Bule RT. Vocal Syaiful Haras & Helmie
2. Meraba dalam Rasa Cipt. Helmie Voc. Helmie
3. Dapatkah Lagu Ini Menjawabnya Cipt. Bambang Bule RT Voc. Syaiful Haras ..> lagu tentang seorang anak yang mencari ibu kandungnya
4. Adakah Misi dibalik Anganmu Cipt. Bambang Bule RT Voc. Syaiful Haras

side 2 :

1. Aral Cipt. Cipt. Bambang Bule RT Voc. Syaiful Haras & Helmie
2. Polusi Cipt. Anto Voc. Helmie & Group
3. Keluarga Dalam Bencana Cipt. Helmie & Iwan Falls Voc. Helmie

4. Ia Tak Tau Siapa Ibunya Cipt. Bambang Bule RT Voc. Syaiful Haras

Lagu berjudul Keluarga Dalam Bencana cukup enak, karena lagu ini seperti familiar bagi penggenar Iwan Fals meski Iwan hanya menyumbang ciptaannya dan tidak menyanyi di lagu tersebut. Dalam album ini nama Iwan Fals masih memakai ejaan "Iwan Falls".

Exsamasist adalah group pecahan dari
KELOMPOK AMBURADUL, dimana Totok Gunarto membentuk DEMOKRATIK, Helmie bersama Bambang Bule membentuk EXSAMASIST dan Iwan Fals pun bersolo karir.

Nama personil EXSAMASIST:
- Bambang Bule (bourest)
- Helmie
- Syaiful Haras (alm) (bourest)

KELUARGA DALAM BENCANA
Cipt. HELMIE & IWAN FALLS

- Jalan cerita 1000 mil jauh dari kota
Tentang janda beranak tiga
Sawah dan ladang, kayu bakar tak dimiliki
Pasrah desah - desah nafsunya

= Suami tercita telah pergi meninggalkan nya
Ketika bencana terjadi ditelan alam
Badan bergetar lumpuh, memburu rindu
Rintih si buyung, rintih si kecil yang basah

+ Potret dan impian berubah menjadi sia- sia
Bergegas mengisi gairah hidupnya
Tiada berati derita diatas hubungan
Siapa lagi kalau bukan lelaki


* lagu ini berkisah tentang perempuan yang menjadi pelacur untuk menghidupi tiga anaknya
koleksi



Piringan Hitam Iwan Falls - Sarjana Muda

Piringan Hitam Iwan Falls - Sarjana Muda
Musica Studio's 1981
MSC 7160
Music - Willy Sumantri

Sarjana Muda adalah salah satu judul album Masterpiece dari seorang Iwan Fals. Tak dapat dielakkan lagi kemunculan album tersebut membuat si empunya album mendadak dikenal. Salah satu lagu dalam album ini yang sangat populer sampai sekarang adalah Guru Umar Bakrie. Gw gak akan mengulas tentang lagu-lagu didalamnya, sudah banyak yg ngebahas. (silahkan googling :). Tapi ada yang unik dalam versi piringan hitam ini.

Pada masa itu (tahun 80-an) album berbentuk Piringan Hitam (PH) muncul sebelum rekaman diedarkan kepasaran dalam bentuk kaset full album dan bercover. PH ini hanya untuk keperluan broadcasting. Tentunya lagu Iwan Fals di PH ini lebih sedikit karena berjumlah 7 lagu dari 10 lagu dalam bentuk rekaman kaset. Sebab PH memiliki kapasitas yang terbatas.

Doa Pengobral Dosa
Dalam versi PH ini nama Iwan Fals masih memakai ejaan 'Iwan Falls'. Yang cukup mengejutkan ada judul lagu yang begitu panjang dari yang pernah kita kenal selama ini yaitu lagu berjudul " Doa Pengobral Dosa Disudut Dekat Gerbong Butut ". Dalam versi kaset yang sudah kita kenal judulnya hanya ditulis "Doa Pengobral Dosa". Tak tau ini kesalahan cetak atau memang sebenarnya Iwan Fals memberi judul yang panjang lalu dipangkas oleh pihak rekaman untuk efisiensi.

Side 1 :
1. Sarjana Muda
2. Umar Bakrie
3. Doa Pengobral Dosa Disudut Dekat Gerbong Butut
4. Ambulance Zig Zag

Side 2 :
1. Hatta
2. Puing
3. Yang terlupakan

------------------------------------------------

Piringan Hitam Iwan Falls - Single
Musica Studio's 1981
MSC 7160
Music - Willy Sumantri

Ada lagi Piringan Hitam Iwan Fals lainnya yang merupakan sambungan dari PH Sarjana Muda sebelumnya dimana tidak semua lagu bisa dimuat. Dan lagu di PH ini malah lebih sedikit karena berjumlah 2 lagu dari 10 lagu dalam bentuk rekaman di kaset.

 

Single dari Album Sarjana Muda

Side 1 :
1. Bangunlah Putra - Putri Pertiwi

Side 2 :
1. Si Tua Sais Pedati
 
Biasanya jika tidak muat dalam satu keping maka sisa lagu akan di copy pada keping PH yang lain. Coba perhatikan, apa yang nanggung dalam kedua PH diatas. Ya, lagu "22 Januari" tidak ada. Kenapa lagu 22 Januari yang sepaket dalam Album Sarjana Muda tidak dimasukkan sekalian dalam PH lanjutan ini ya, padahal cuma satu lagu dan rasanya kapasitas PH masih bisa memuatnya? Apa dianggap lagu itu kurang menjual atau menghemat biaya produksi? entahlah....





Piringan Hitam Iwan Fals - Galang Rambu Anarki

Piringan Hitam Iwan Fals - Galang Rambu Anarki

Produksi : MUSICA STUDIO
Kode : MSC-7195 - Mei 1982
Penata Musik : Willy Soemantri

Judul album dalam piringan hitam (PH) ini bukan "OPINI" seperti dalam format kaset, melainkan Lagu-Lagu Pop Iwan Fals "Galang Rambu Anarki". Pada masa itu, piringan hitam semacam ini dibagikan kepada radio-radio untuk diputar dan disiarkan sebagai bagian dari promosi sebuah album serta tidak diperjual belikan. Dan sekarang PH seperti ini menjadi koleksi berharga para kolektor.

Ini adalah album kedua Iwan Fals di Musica Studio setelah sebelumnya sukses dengan album perdana bertitel Sarjana Muda yang sangat dikenal lewat lagu andalan berjudul Umar Bakri yang melambungkan nama Iwan Fals.

Pada album kedua ini, lagu Galang Rambu Anarki cukup digemari saat itu. Lagu bergaya country ini berkisah tentang kelahiran putra pertama Iwan Fals (alm. Galang, meninggal pada 25 April 1997 dalam usia 16 tahun). Dia lahir disaat kondisi politik menghangat menjelang Pemilu dan kenaikan harga BBM. Iwan Fals pernah memberi informasi pada konser eksklusif di Trans TV bulan Januari 2004, bahwa ia bekerja sama dengan Ian Antono pada lagu Galang Rambu Anarki. Memang musik di lagu 'Galang' tersebut dibuat oleh Ian Antono, selebihnya oleh Willy Soemantri. Kalau kita memperhatikan cover kaset Opini cetakan tahun 90-an, nama Ian Antono tidak pernah ditemukan disana. Entah pada cover cetakan yang terbaru.

Track dalam PH ini:
Side 1
1. Tarmijah dan Problemnya [iwan fals]
2. Ambisi [iwan fals]
3. Galang Rambu Anarki [iwan fals / ian antono]

Side 2.
1. Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi [iwan fals]
2. OPINIKU [iwan fals]
3. Antara Aku, Kau dan Bekas Pacarmu [iwan fals]

Semua musik atau aransemen dalam PH ini sama persis seperti format kaset, tidak ada yang dirubah.





Album KPJ dan Sebagian Kisahnya

Perbedaan Singkatan KPJ Versi Piringan Hitam Dan Kaset

Apakah sebenarnya singkatan KPJ itu?. Dalam album Iwan Fals dan KPJ (terbitan musica) versi piringan hitam (PH) yang tidak diperjual belikan (hanya untuk promo di radio), KPJ merupakan singkatan dari "Kelompok Pemusik Jalanan". Sedangkan dalam versi kaset (juga dari musica) yang diperjual belikan, KPJ adalah singkatan dari "Kelompok Penyanyi Jalanan".

Kalau di
wikipedia, KPJ adalah singkatan dari "Kelompok Penyanyi Jalanan". Begitu juga jika kita searching di google, bisa didapati banyak artikel tentang KPJ yang merupakan singkatan dari "Kelompok Penyanyi Jalanan". Begitu juga kalau kita bermain ke situs KPJ, huruf P juga bermakna "Penyanyi". Dari fakta yang ada, dapat disimpulkan bahwa KPJ itu adalah singkatan dari "Kelompok Penyanyi Jalanan"

Mengapa dalam versi PH terjadi perbedaan?. Hal semacam ini tampaknya sudah biasa terjadi pada masa itu. Dimana sering terjadi kesalahan cetak tulisan dalam album-album Iwan Fals juga album penyanyi lainnya.

Kita kembali teringat pada salah satu lagu Iwan Fals dari album Sumbang yang disitu tertulis judulnya "Jendela Kelas 1". Pada sebuah kesempatan konser live di TV, Iwan Fals meralat judul lagu ini dengan hanya "Jendela Kelas". Angka 1 (satu) yang tertera di cover kaset dan sudah dianggap sebagai judul ternyata adalah kode dari 'take 1' pada saat rekaman. Dan rekaman pertama inilah yang dimasukkan kedalam album. Rupanya angka 1 (satu) tersebut ikut tercatat dan menjadi bagian dari judul lagu.

Dalam versi PH album KPJ, jumlah lagu hanya sedikit yaitu 8 buah lagu. Sedangkan versi kaset terdapat 10 buah lagu.

Klik gambar untuk memperbesar.


PH album KPJ (koleksi dOel)


Kaset album KPJ cover awal (koleksi dOel)
Perbedaan Cover Album KPJ
Dalam perjalanannya, album KPJ memiliki dua cover yang berbeda. Cover edisi pertama didominasi dengan warna merah dengan gambar utama para personil yang tergabung, dan lagu Serenade ditonjolkan sebagai jagonya. Cover edisi pertama ini sekarang tidak dicetak lagi.

Sedangkan cover yang sekarang kita jumpai lebih didominasi dengan foto Iwan Fals dan tulisan namanya yang besar serta dua buah lagu yang dinyanyikan Iwan Fals terpampang menjadi andalannya. Rasanya penonjolan figur Iwan Fals adalah sebagai strategi dagang untuk meningkatkan penjualan album ini. Mengingat Iwan Fals lebih beruntung dalam perjalanan karirnya dan memiliki nilai jual.

KPJ : Herry Lintauw, Anto Baret, Swartato, Eko Partiteur dan Iwan Fals

Catatan: Dalam album ini kita menjumpai suara perempuan bernyanyi pada beberapa lagu, termasuk juga duet dengan Iwan Fals pada lagu Kupaksa Untuk Melangkah. Namun dalam cover baik edisi awal atau cover penggantinya, tidak disebutkan namanya. Belakangan Iwan Fals di situs resminya (iwanfals.co.id) menjelaskan bahwa penyanyi perempuan itu bernama Riana.


Kiri : Cover perdana album KPJ
Kanan : Cover yang sekarang
 
 
 
 

Lagu Luka Dalam Piringan Hitam Iwan Fals

Banyak dari penggemar Iwan Fals yang pernah dengar atau minimal mengetahui lagu “Luka” yang sebagian menyebutnya dengan judul “Luka Lama”. Sebuah lagu balada dengan gaya vokal khas Iwan Fals di tahun 80-an. Dinyanyikan dengan iringan musik yang telah tertata rapi dan direkam dengan baik. Namun lagu ini tidak pernah dijumpai dalam album Iwan Fals yang manapun.


Sebenarnya lagu Luka ini masuk dalam daftar Piringan Hitam [PH] album dengan titel “Kumenanti Seorang Kekasih” pada side 2. Namun album versi PH ini tidak diperjual belikan atau dikomersilkan seperti kaset, dan hanya dicetak untuk keperluan promosi di radio. Album ini kemudian edar dipasaran dalam versi kaset yang juga dikenal dengan nama album “Barang Antik” terbitan tahun 1984. Dalam versi PH jumlah lagu memang lebih sedikit dari versi kaset yang berjumlah 10 lagu.

Track list Album “Kumenanti Seorang Kekasih” versi PH

Side 1
1. Kumenanti Seorang Kekasih [Yoes Yono]
2. Barang Antik [Diat]
3. Sunatan Massal [Chilung]
4. Jalan Panjang Yang Berliku [Tommy & Marie]

Side 2
1. Asmara & Pancaroba [Jaya Susanto]
2. Jangan Bicara [Iwan Fals]
3. Neraka Yang Asyik [Willy.S/Tommy]
4. Luka [Iwan Fals]

Entah kenapa dalam album yang juga kita kenal dengan titel Barang Antik, lagu “Luka” tidak dimasukan juga? Padahal dari liriknya juga tidak terlalu keras dan lagunya sendiri cukup enak didengarkan.

Memang ada beberapa judul album di PH dan kaset yang berbeda, dan jumlah lagu pun tidak sama dengan di kaset. Biasanya versi PH jumlah lagu sedikit karena kapasitas PH yang terbatas.

Luka
Iwan Fals (1984)


Luka lama kambuh kembali
Semakin jelas semakin parah
Menjalar di setiap hari.

Janji janji hilangkah kini
Hanya usap hanya sentuh telinga
Lalu pergi

Bahkan malam yang biasa singgah
Enggan menyapa pada sang bulan
Mimpi mimpi tak cantik lagi
Sejengkal melangkah bertambah nyeri
Luka

Kau paksa kami untuk menahan luka ini
Sedangkan kau sendiri telah lupa
Akan gaduhnya jerit
Akan busuknya derita
Akan hitamnya tangis
Akan kentalnya nanah

Dikaki kami yang labil melangkah
 

Tidak ada komentar: