Kamis, 03 Mei 2012

Berlangganan

Telah terbit Tabloi, tabloid Oi yang berisi liputan tentang kegiatan anak-anak Oi
alamatnya : Komplek Pertamina Raya No M15 Blok A5 No 40 Pondok Ranji Bintaro, Indonesia 15415
email: tabloi.indonesia@gmail.com



Rabu, 25 April 2012

Tak Kenal Maka Tak Sayang – Lagu Baru Iwan Fals

Ini adalah lagu baru Iwan Fals yang dibuat khusus dan dinyanyikan pada pembukaan “Jakarta Food Security Summit’ di Jakarta Convention Centre (JCC), Selasa, 7 Februari 2012. Lagu berjudul ‘Tak Kenal Maka Tak Sayang’ ini dipesan khusus sesuai dengan tema acara "Feed Indonesia Feed The World".

Mendengar lagu ini saya langsung teringat lagu-lagu lama Iwan Fals yang bergaya country tahun 80-an dengan irama riang. Lagu country ini dibawakan Iwan dengan format full band didepan presiden dan undangan lainnya. Tak lupa juga Iwan ikut memainkan harmonika dalam lagu ini.

Berikut adalah lirik lagu Tak Kenal Maka Tak Sayang beserta cuplikan video penampilan Iwan Fals saat menyanyikannya yang diambil dari Jakcitydotcom



Tak Kenal Maka Tak Sayang
Iwan Fals (2012)


Sudah seharusnya kita harus menghargai
Makanan yang sering disia-siakan
Bahan pangan kita cukup banyak dan enak
Untuk disajikan

Bisa diolah macam-macam
Walau nyatanya masih banyak
Yang belum terolah

Tidak perlu khawatir dengan makanan asing
Yang masuk ke negeri ini
Hanya memang perlu kita waspada
Dan terima perbedaan dengan tenang

Seperti pepatah kuno
Yang sering kita dengar
Tak kenal maka tak sayang

Banggalah dengan yang kita punya
Berkreasilah dengan bahan pangan yang ada
Karena itu adalah karunia
Yang diberikan untuk bangsa ini

Lihatlah daratan yang begitu luas
Lautan terbentang termangu
Mengundang kita tak jemu
Siapkah untuk bercumbu...

Berterima kasihlah pada yang maha kuasa
Akan semua pemberiannya yang melimpah ruah ini
Lalu selaraskanlah dengan perilaku kita

“...Memberi makan Indonesia... Memberi makan dunia...”

Namun lagu ini sampai sekarang masih belum di albumkan, masih sebatas dinyanyikan dalam konser. Dan nampaknya lagu Iwan Fals Tak Kenal Maka Tak Sayang akan masuk kedalam album terbaru Iwan Fals yang apakah sedang dibikin atau belum sama sekali dan kalaupun sudah entah kapan terbitnya.. hehehe. Semoga tak lama lagi kita bisa menikmati album terbaru Iwan Fals. (Iwan Fals Mania -sb)



Konser Iwan Fals di Makassar, April 2012

Liputan Konser Iwan Fals "Live Our Inspiration"
CCC Makassar, 21 April 2012

Ini ketiga kalinya Iwan Fals datang ke kota Anging Mammiri dalam dua tahun terakhir. Kali ini Iwan Fals diundang oleh SMA Negeri 2 Makassar untuk menebar inspirasi kehidupan.

Jarum Jam menunjukkan pukul sembilan lewat setengah jam malam itu. Iwan Fals yang ditunggu-tunggu penggemarnya muncul dari balik panggung menebar senyum sambil membenarkan kacamatanya. Gitar akustik melengkapi penampilannya yang sedehana. Ia mengenakan kaos polo cokelat yang dipadu dengan celana jins biru.

"Ini lagu mengingatkan saya ketika masa-masa SMA dulu, untuk kalian yang masih muda-muda...!", teriaknya. "Dia tau... dia rasa... cinta ini milik kita...". Petikan syair dari lagu berjudul Buku Ini Aku Pinjam menjadi tembang pembuka penampilan penyanyi balada Iwan Fals dihadapan ribuan penonton yang memadati gedung Celebes Convention Centre (CCC) Makassar, Sabtu (21/4) malam.

"Rata-rata hafal liriknya, kalian lahir tahun berapa..?", tanya Iwan sambil tersenyum. Iwan membuat penggemarnya yang hadir di acara Pentas Seni SMA 2 Makassar bertajuk "Live Our Inspiration" terus bergoyang.

Penonton yang mayoritas Oi dan Falsmania berbaur dengan penonton yang berusia muda dan mayoritas anak SMA menikmati lagu-lagu Sang Maestro meski sebagian dari lagu itu diciptakan dalam konteks yang berbeda dengan zaman mereka. Toh, ini tak membuat penontonnya seperti kaku menyimaknya.

Emmy Saelan

"Saya kagum pada Makassar dan Sulawesi Selatan. Dari sini banyak lahir pejuang wanita...!", kata Iwan Fals. Konser yang digelar malam itu bertepatan dengan Peringatan Hari Kartini. "Saya baru tahu siang tadi ternyata di Sulawesi Selatan ada pejuang perempuan bernama Emmy Saelan. Ia tidak kalah sama Kartini. Semoga perempuan-perempuan kita mengikutinya", komentar Iwan berikutnya.

Hanya berselang beberapa menit usai lagu pertama, Iwan menyapa seluruh penggemarnya. "Lagu kedua untuk seluruh siswa yang baru ujian semoga ujiannya lulus, kekasihnya juga dapat...!", kata Iwan bercanda. Tanpa dikomandoi, seluruh penonton ikut bernyanyi pada lagu kedua Iwan Fals yang berjudul ‘Kumenanti Seorang Kekasih’.

Dilagu ketiga, Iwan masih tetap berada dijalur cinta dengan mengusung lagu yang berjudul ‘Mata Indah Bola Pimpong’. Penonton pun kembali bergoyang dan bernyanyi lagi tanpa dikomandoi mengikuti irama lagu. Begitupun ketika lagu keempat ‘Mabuk Cinta’ mengalun, penonton semakin kompak dengan koor dan jingkrak-jingkraknya.

Memasuki lagu kelima ‘Ijinkan Aku Menyayangimu’ tempo sedikit menurun karena lagu ini memang agak sedikit slow seolah Iwan memberi kesempatan kepada penonton untuk rehat sejenak dari goyangannya, tapi koor penonton tetap saja menggema mengikuti irama lagu. Tempo agak sedikit naik ketika intro lagu keenam ‘Yang Terlupakan’ dimainkan oleh Edi Daromi dengan denting pianonya.

Memasuki lagu ketujuh Pesawat Tempur suasana memanas. Totok Tewel gitaris yang setia mendampingi Iwan Fals disetiap penampilannya, mengganti gitarnya dari akustik ke gitar elektrik. Tepukan dan teriakan penonton tak cukup. Sebagian besar penonton berlompat-lompatan untuk menyambut lagu ‘Pesawat Tempur’. Raungan melodi gitar elektrik Totok Tewel serta gebukan drum Raden yang sudah tidak pake baju semakin membuat penonton histeris.

Betotan bass Ferry Lucky diawal lagu kedelapan ‘Bento’ membuat penonton semakin lupa diri. Lagu yang paling ditunggu-tunggu akhirnya melantun juga. Teriakan "Bento, Bento, Bento...!" membuat Iwan makin bergairah. Lagu yang cukup akrab ditelinga seluruh penonton ini tak bisa menahan emosi untuk kembali bernyanyi dan bergoyang.

"Kalau dinegeri ini masih banyak Bento, jangan takut, masih ada Bongkar..!!", teriak Iwan Fals ketika lagu kesembilan ‘Bongkar’ mengalun, dan tetap saja membuat penonton semakin histeris. Karena kedua lagu tersebut (Bento dan Bongkar) sangat terkenal, hingga penonton yang masih SMA dan mungkin belum lahir dijamannya album ‘SWAMI’ (tahun 1989) pun tau lagu ini dan ikut bernyanyi.

Suasana kembali tenang dan rehat dari goyangan ketika memasuki lagu kesepuluh yang berjudul ‘Frustasi’. Oi dan Falsmania tetap ikut bernyanyi sementara yang anak SMA pada bengong. Wajarlah karena lagu ini jadul banget (tahun 1979) dan pasti jarang mereka dengar, nanti mereka ikutan nyanyi dikit ketika memasuki lagu kesebelas ‘Ujung Aspal Pondok Gede’. Gitar akustik kembali Iwan mainkan sambil sesekali meniup harmonika. Iwan Fals berpesan bagi pemuda sebagai generasi penerus agar memikirkan baik-baik soal kebijakan jika kelak menjadi pemimpin.

"Orang Makassar hebat-hebat. Buktinya ada yang bisa berlayar pakai Phinisi sampai ke Madagaskar sana. Mestinya banyak pemimpin yang bisa lahir dari sini. Saya memimpikan Indonesia punya pemimpin seperti dewa. Tak usah seutuhnya. Cukup setengah saja...", tutur Iwan Fals lalu melanjutkan parade tembangnya dengan menyanyikan lagu keduabelas ‘Manusia Setengah Dewa’. "Hidup Mahasiswa...!!, Hidup Mahasiswa...!!", pekik sebagian penonton yang juga mahasiswa ketika Iwan Fals akan memulai menyanyikan lagu itu.

"Lagu ini saya persembahkan buat Ibu saya yang lagi senang-senang di Rumah Sakit..", begitu komentar beliau ketika memasuki lagu ketigabelas ‘Ibu’. (Ibu Iwan Fals, ibu Lies, sejak tanggal 18 April 2012 dirawat di rumah sakit karena penyakit gula). Iwan menyanyikan lagu ini penuh penghayatan, seolah teringat betul sama Ibunya yang sedang terbaring di rumah sakit, penonton pun menyalakan korek pertanda turut merasakan kesedihan yang benar-benar dialami Iwan yang sekarang jauh dari Ibunya yang sedang sakit.

Di lagu keempatbelas ‘Oemar Bakri’ dari Iwan Fals kembali mengajak penonton bergoyang dan bernyanyi dengan irama lagu jenaka ini disertai tingkah Iwan dan personel band yang lucu dan bikin heboh. Ketika memasuki intro tengah, Totok maju kedepan dan memainkan melodi dengan gitar kecil (mirip okulele), sementara Iwan membunyikan lonceng sepeda kumbang yang memang sengaja dipasang di tiang mikrofon. Lalu kemudian Iwan Fals dan Totok Tewel mundur mendekati Edi Daromi yang sibuk berimprofisasi dengan Pianonya. Lucky pun tak mau kalah dia memainkan Bassnya didepan Raden yang menggebuk Drumnya sambil berdiri.

Iwan Fals menawarkan hal berbeda bagi penggemarnya di Makassar pada konser kali ini. Ketika lagu kelimabelas yang berjudul ‘Kemesraan’, lagu ini dia nyanyikan dalam bahasa Makassar. Tak ayal penonton dibuatnya tak kuasa menahan senyum. "Tadi pagi saya coba belajar bahasa Makassar, dan inilah hasilnya....", tutur Iwan. Dengan terpatah-patah Iwan mencoba melafalkan bait Kemesraan versi Makassar. "Kemesraan anne, teako tettere' la' busu'. Atingku Sannang, kalengku sannang ri kalennu..." (Artinya: "Kemesraan ini janganlah cepat berlalu, hatiku damai, jiwaku tentram bersamamu").

"Liriknya udah betul belum..?", tanya Iwan. Hahaha saya ikut ketawa dan tepuk tangan. Aneh aja rasanya liat Iwan Fals nyanyi versi Makassar. Iwan lalu menyambungkan sebagian bait akhir lagunya dengan versi asli berbahasa Indonesia. Penonton memanfaatkan momen itu untuk menyanyi bersama. "Terima kasih Makassar, tetap jaga prinsip siri' na pacce...", katanya berniat mengakhiri penampilannya.

Sedianya lagu ‘Kemesraan’ adalah penutup konser malam itu tapi penonton kompak berteriak "Lagi !! Lagi !! Lagi !!". Iwan pun mengalah dan menambah satu lagi menjadi lagu keenambelas yang berjudul ‘Aku Milikmu’ karya Pongky. Maka mengalunlah lagu itu diiringi koor penonton sampai habis. Dan seperti biasa diakhir konser Iwan Fals dan seluruh personel maju kedepan berjejer menghadap ke penonton sambil memberi salam penghormatan. Ruku' bersamaan tiga kali dan sujud bersamaan satu kali lalu Iwan Fals berdiri dan memekikkan "Oi ! Oi ! Oi ! Terima kasih semuanya dan sampai jumpa lagi.. Mangkasara ! Mangkasara !", pekik beliau sebelum turun panggung. Penonton pun bubar dengan tertib dan damai tanpa ada kerusuhan.

Demikian laporan saya, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, hehe.. Ditulis di Makassar pada tanggal 23 April 2012. Salam Hormat dan Salam Sahabat dari Geza yang selalu merindukan orang seperti kalian. Terima Kasih..Wassalam.

Liputan Konser Iwan Fals "Live Our Inspiration" di CCC Makassar, 21 April 2012 ini ditulis oleh Geza. Dipublish pertama kali dalam grup Facebook ‘Kabar Berita Iwan Fals’ dan dipublish ulang oleh iwanfalsmania.com

Foto Foto Konser Iwan Fals "Live Our Inspiration"
CCC Makassar, 21 April 2012
by: Geza









Totok Tewel - Gitar
Edi Daromi - Keyboard
Ferry Lucky - Bass
Raiden Soedjono - Drum

-----------------------------------------------------

Pentas seni SMA Negeri 2 Makassar

Iwan Fals
"Live Our Inspiration"
Celebes Convention Centre (CCC)
Makassar
Sabtu, 21 April 2012

Song List:
1. Buku Ini Aku Pinjam
2. Kumenanti Seorang Kekasih
3. Mata Indah Bola Ping Pong
4. Mabuk Cinta
5. Ijinkan Aku Menyayangimu
6. Yang Terlupakan
7. Pesawat Tempur
8. Bento
9. Bongkar
10. Frustasi
11. Ujung Aspal Pondok Gede
12. Manusia Setengah. Dewa
13. Ibu
14. Oemar Bakri
15. Kemesraan (Versi Bugis Makassar)
16. Aku Milikmu

-----------------------------------------------------
Iwan Fals - vocal, accoustic guitar, harmonica
Totok Tewel - lead guitar
Edi Daromi - keyboard
Ferry Lucky - bass
Raiden Soedjono - drum

----------------------------------------------------- 

Minggu, 04 Desember 2011

Selamat Datang Kantata Barock !

Kantata Barock
Hari Minggu, 10 Juli 2011 malam, di Jl. Kemanggisan Raya, Jakarta, Setiawan Djody mengadakan konferensi pers dikediamannya. Acara ini tentang bangkitnya kembali Kantata Takwa. Setiawan Djody bersama Iwan Fals dan Sawung Jabo menamakannya Kantata Barock.

Jika diawal munculnya Kantata menggunakan nama Kantata Takwa (1990), kemudian Kantata Samsara (1998) lalu ada Kantata Revolvere (tanpa Iwan Fals) dan kini Kantata Barock hadir tanpa WS Rendra yang sudah meninggal dunia dan tanpa salah satu motor Kantata Takwa, yaitu Yockie Suryoprayogo yang menurut Setiawan Djody sedang sibuk dengan pekerjaannya.
Acara yang dihadiri oleh para wartawan, undangan dan kerabat dekat Setiawan Djody dimulai sekitar pukul 20.30 WIB. Diawali oleh penampilan Band Kotak yang membawakan lagu Selalu Cinta, Cuci Mata dan Pelan Pelan Saja. Keterlibatan Band Kotak dalam Kantata pernah diutarakan Setiawan Djodi pada saat acara A Masterpiece of Erwin Gutawa beberapa bulan lalu, dan saat ini Djodi membuktikannya.

Setelah Band Kotak, sedikit diberikan pengantar tentang latar belakang Kantata Barock. Kemudian Setiawan Djody, Iwan Fals, Sawung Jabo, Doddy Katamsi, Totok Tewel, Edi Daromi, Ikmal Tobing (anak dari  Jelly Tobing) dan beberapa personil Sirkus Barock tampil dengan membawakan lagu berjudul “Cinta”. Seperti biasa Iwan Fals menyanyikan lagu ini selalu dengan penuh penghayatan.

Disusul dengan beberapa lagu diantaranya Barong Aku Bento (lagu Bento versi baru yang pernah dibawakan pada dialog malam TVRI beberapa bulan lalu), Mukjizat (lagu baru Setiawan Djody), Hio, Ombak (lagu baru Iwan Fals), Bongkar dan beberapa lagu lainnya yang dibawakan oleh Setiawan Djody, Sawung Jabo, Doddy Katamsi, Kotak dan Once.

Lagu baru Mukjizat dibuat Djody karena dia bisa pulih dari sakit kanker hati yang telah dideritanya. Lagu baru Ombak dibuat Iwan Fals terinspirasi oleh rencana Willy (alm WS Rendra) yang mempunyai rencana membuat Kantata Samudra, namun tidak dapat terlaksana karena Willy telah meninggalkan kita.

Direncanakan konser besar Kantata Barock akan dilaksanakan bulan November 2011 dan Maret 2012. Tapi apakah tanpa kehadiran alm. WS Rendra dan Yockie Suryoprayogo, Kantata Barock akan sesukses Kantata Takwa dan Kantata Samsara? Apakah kekuatan lirik dan aransemen musiknya akan semegah dahulu?. Kita tunggu saja. 
“Barong! Aku Bento”
(Kantata Barock)

Namaku Barong, rumahku langit
Hidup berjuang, memburu belantara
Aku mau jujur, kucari hidup
Ayo... oh Bento, Barong belantara!
Ooh...ooh... memburu harmoni cinta
Ooh...ooh... ayo... menggelinding... berjuang!
Berani jantan, sadar berontak
Sekali lirik kau jatuh cinta

Bisnisku berjuang
Lawan apa saja yang penting
Aku menang kucing senang kurcari kenyang
Persetan tikus politik, protes!
Karena ku selalu setia dengan cinta...oooh...oooh..
Memburu doa, Barong merapi
Aku Bento, Oh Barong Maridjan

Mengoceh kebenaran
Khotbah keadilan, sarapan hariku
Aksi kucing lapar
Makan apa saja...ooh jagonya
Maling papan atas, bandit kelas tikus
Itu mangsa kucing!
Siapa mau ikut berjuang?
Bongkar sarang tikus

Aku Bento, Barong belantara
Aku Bento, kucing gungu! Ayo makan tikus
Barong Marijan, cinta belantara... Ooh... Ooh... Ooh... Oooh
Aku Bento, kucing gunung! Ayo makan tikus!
Barong Maridjan, cinta belantara... Ooh.. Ooh.. Ooh... Ooh
Merapiku murka!

Kamis, 05 Agustus 2010

Ombak

"Ombak" adalah judul lagu yang dibuat Iwan Fals bersama Kantata Barock. Lagu ini dinyanyikan pada saat launching/perkenalan nama kelompok musik Kantata Barock pada tanggal 10 Juli 2011 di kediaman Setiawan Djody. Kantata Barock adalah nama pilihan kelompok musik yang awal berdirinya memakai nama Kantata Takwa, kemudian berubah menjadi Kantata Samsara lalu berganti jadi Kantata Revolvere. 
Lagu Ombak dibuat Iwan Fals terinspirasi dari rencana Willy (alm WS Rendra) yang pernah punya rencana membuat Kantata Samudra, namun tidak terlaksana sebab mas Willy meninggalkan kita semua. 
Kantata Barock sendiri digawangi oleh personil inti yaitu Setiawan Djody, Iwan Fals dan Sawung Jabo. Yockie Suryoprayogo tidak ikut dan WS Rendra telah meninggal dunia. (sb)

Ombak
Kantata Barock (2011)

Kemarin kita bicara
Ada ombak yang mengajak bercinta
Namun kau terlanjur pergi
Tapi tetaplah jejak kata kata itu

Aku kagum menyaksikannya
Terasa begitu luas dan dalam
Anginkah yang membuatmu bergelora
Samudraku nyanyian bersama
*Masih jelas masih terkenang kenang
Umurmu ribuan abad membayang
Dan gemuruhpun menyemangati aku
Engkaulah daya hidup ini
Riwayatkan ini pada anak cucu
Ada ombak yang memanggil manggil
Karang tenang tetap tak bergeming
Ulurkan tanganmu ayo kita berenang

*Lihatlah samudra membentang
Sejauh mata memandang
Jutaan orang yang meradang
Nyanyian samudra menerjang

Dengarkanlah senda gurau mereka
Ketika pulang pulang atau mau berangkat berlayar
Dengarkanlah doa penuh harapan
Dari mereka yang lapar dan tetap sabar
*Bergerak wahai saudaraku
Yang keasyikan menikmati waktu
Ombak itu terus memanggil manggil
Masih jugakah kau tidak terpanggil
*Masih jelas masih terkenang kenang
Umurmu ribuan abad membayang
Dan gemuruhpun menyemangati aku
Engkaulah daya hidup ini
*Lihatlah samudra membentang
Sejauh mata memandang
Jutaan orang yang meradang
Nyanyian samudra menerjang
*Bergeraklah wahai saudaraku
Yang keasyikan menikmati waktu
Ombak itu terus memanggil manggil
Masih jugakah kau tidak terpanggil
Ombak itu terus memanggil manggil
Masih jugakah kau tidak terpanggil