Kamis, 05 Agustus 2010

Ombak

"Ombak" adalah judul lagu yang dibuat Iwan Fals bersama Kantata Barock. Lagu ini dinyanyikan pada saat launching/perkenalan nama kelompok musik Kantata Barock pada tanggal 10 Juli 2011 di kediaman Setiawan Djody. Kantata Barock adalah nama pilihan kelompok musik yang awal berdirinya memakai nama Kantata Takwa, kemudian berubah menjadi Kantata Samsara lalu berganti jadi Kantata Revolvere. 
Lagu Ombak dibuat Iwan Fals terinspirasi dari rencana Willy (alm WS Rendra) yang pernah punya rencana membuat Kantata Samudra, namun tidak terlaksana sebab mas Willy meninggalkan kita semua. 
Kantata Barock sendiri digawangi oleh personil inti yaitu Setiawan Djody, Iwan Fals dan Sawung Jabo. Yockie Suryoprayogo tidak ikut dan WS Rendra telah meninggal dunia. (sb)

Ombak
Kantata Barock (2011)

Kemarin kita bicara
Ada ombak yang mengajak bercinta
Namun kau terlanjur pergi
Tapi tetaplah jejak kata kata itu

Aku kagum menyaksikannya
Terasa begitu luas dan dalam
Anginkah yang membuatmu bergelora
Samudraku nyanyian bersama
*Masih jelas masih terkenang kenang
Umurmu ribuan abad membayang
Dan gemuruhpun menyemangati aku
Engkaulah daya hidup ini
Riwayatkan ini pada anak cucu
Ada ombak yang memanggil manggil
Karang tenang tetap tak bergeming
Ulurkan tanganmu ayo kita berenang

*Lihatlah samudra membentang
Sejauh mata memandang
Jutaan orang yang meradang
Nyanyian samudra menerjang

Dengarkanlah senda gurau mereka
Ketika pulang pulang atau mau berangkat berlayar
Dengarkanlah doa penuh harapan
Dari mereka yang lapar dan tetap sabar
*Bergerak wahai saudaraku
Yang keasyikan menikmati waktu
Ombak itu terus memanggil manggil
Masih jugakah kau tidak terpanggil
*Masih jelas masih terkenang kenang
Umurmu ribuan abad membayang
Dan gemuruhpun menyemangati aku
Engkaulah daya hidup ini
*Lihatlah samudra membentang
Sejauh mata memandang
Jutaan orang yang meradang
Nyanyian samudra menerjang
*Bergeraklah wahai saudaraku
Yang keasyikan menikmati waktu
Ombak itu terus memanggil manggil
Masih jugakah kau tidak terpanggil
Ombak itu terus memanggil manggil
Masih jugakah kau tidak terpanggil